blog ini dibuat oleh :
- Dina Pangestu (2016121373)
- Dinda Faradila (2016122256)
-Ferdi Firdaus (2016120832)
-Inggrid Ragita (2016121515)
Pada kesempatan ini kami
akan membahas materi tentang piutang-piutang dagang. semoga bermanfaat :)
PIUTANG-PIUTANG
DAGANG (Account Receivable)
Tujuan mempelajari materi
ini:
1.
Mengidentifikasi perbedaan jenis
piutang
2.
Menjelaskan pengakuan piutang
dagang
3.
Menjelaskan perbedaan dasar dan
metode dalam penilaian piutang dagang
4.
Menjelaskan pembuatan jurnal untuk
penghapusan piutang dagang dan kerugian piutang
5.
Menghitung besarnya kerugian
piutang
6.
Membuat analisis umur piutang

PIUTANG MENURUT SUMBER ATAU ASAL TERJADINYA DIBEDAKAN
MENJADI:
1.
Piutang Dagang, yaitu
tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa.
2.
Piutang Bukan Dagang, yaitu
tagihan-tagihan yang timbul dari transaksi selain penjualan
3.
Piutang Pendapatan, yaitu
pendapatan yang sudah terjadi tetapi belum diterima (accrued receivable)
PENGAKUAN PIUTANG DAGANG
Piutang
dagang diakui/dicatat pada saat:
a.
Perusahaan memperoleh piutang
dagang tersebut melalui adanya penjualan kredit
b.
Terjadinya retur dan potongan
penjualan
c.
Adanya pelunasan
Misal :
PT. ABC pada tanggal 14 januari 2013
menjual barang dagang kepada PT. Sentosa seharga seharga Rp. 20.000.000 dengan termin 2/10,n/30. Pada tanggal 16
Januari 2013 ada beberapa barang yang cacat sehingga dikembalikan kepada PT.
ABC. Bila dihitung barang yang dikembalikan tersebut sebesar Rp. 1.000.000.
Pada tanggal 24 PT. ABC menerima pelunasan dari PT. Sentosa sebesar saldo tagihannya.
Jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat
transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
Januari 14
Piutang Dagang ................................. Rp. 20.000.000
Penjualan....................................................... Rp.20.000.000 (untuk mencatat adanya piutang
karena penjualan kredit)
Januari 16 Retur penjualan.................................. Rp. 1.000.000
Piutang
Dagang............................................... Rp.
1.000.000
(untuk
mencatat adanya retur penjualan)
Januari
24 kas ................................................. Rp.
18.620.000
Potongan
penjualan ........................... Rp.
380.000
Piutang
Dagang................................................. Rp.
19.000.000
(untuk
mencatat adanya pelunasan piutang)
Penilaian
Piutang Dagang
Menurut Prinsip
Akuntansi Indonesia :
“piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan sebebsar nilai kas
(netto)yang bisa direalisasikan yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan dapat
diterima.”
Kerugian
Piutang
Penjualan
secara kredit akan menguntungkan perusahaan karena menarik bagi calon pembeli
sehingga volume penjualan meningkat di sisi lain penjualan kredit sering juga
mendatangkan kerugian ketika debitur tidak mampu atau tidak mau membayar
kewajibannya.
Dalam
akuntansi, kerugian biasa disebut dengan kerugian piutang, biaya piutang tak
tertagih, dan biaya piutang ragu-ragu.
Pencatatan
kerugian piutang dapat dilakukan dengan dua metode :
1. Metode Cadangan (allowance)
Dalam metode ini hal penting yang harus
diperhatikan adalah :
1.
Kerugian piutang tak dapat
tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan dibandingkan (matched) dengan penjualan pada periode
akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan.
2.
Jumlah piutang yang ditaksir tidak
dapat diterima, dicatat dengan mendebet Rekening Kerugian Piutang dan
mengkredit Rekening Cadangan kerugian Piutang.
3.
Kerugian piutang yang sesungguhnya
terjadi dicatat dengan mendebet Rekening Cadangan Kerugian Piutang dan
mengkredit Rekening Piutang Dagang pada saat dihapus dari pembukaan.
Contoh penerapan metode cadangan :
-
PT. Sinar Abadi pada tahun 2005
melakukan penjualan kredit sebesar Rp. 20.000.000,00
-
Piutang yang belum dapat ditagih
sampai dengan 31 Desember sebesar Rp. 2.000.000,00
-
Manajer kredit mengestimasikan
bahwa piutang yang belum tertagih tersebut, diantaranya sebesar Rp. 100.000,00
tidak mungkin tertagih.
Jurnal
penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat taksiran kerugian piutang adalah :
Des 31 Kerugian Piutang ......................... Rp. 100.000,00
Cadangan
Kerugian Piutang.......................... Rp.
100.000,00
(untuk mencatat
taksiran kerugian piutang)
Kerugian piutang dilaporkan dalam laporan rugi laba sebagai biaya opersional. Rekening Cadangan Kerugian
Piutang adalah suatu rekening kontra (lawan) aktiva yang menggambarkan bagian
dari tagihan kotor terhadap konsumen yang diperkirakan tidak akan dapat ditagih
di masa yang akan datang.
|
Rekening ini pada akhir tahun tidak ditutup,
melainkan dicantumkan dalam neraca pada kelompok aktiva lancar sebagai
pengurang terhadap rekening piutang dagang.
![]() |
Jumlah Rp. 2.900.000,00 menggambarkan
taksiran nilai kas bersih yang bisa direalisasi dari piutang dagang (nilai
tunai piutang dagang) yang dilaporkan pada tanggal neraca.
2. Metode Penghapusan Langsung
Contoh :
-
Bagian Penagihan PT. Sinar Abadi
pada tanggal 1 Mei 2005 memberikan persetujuan bahwa piutang pada PT. Taurus
sebesar Rp. 50.000,00 dihapus dari pembukuan karena tidak mungkin dapat
diterima pelunasannya.
Jurnal untuk mencatat penghapusan piutang
tersebut adalah sebagai berikut :
Mei 1 Cadangan
Kerugian Piutang ..................................... Rp.
50.000,00
Piutang Dagang Rp.
50.000,00
(penghapusan piutang kepada PT.
Taurus)
Setelah
jurnal di atas dibukukan dalam buku besar maka rekening yang bersangkutan akan
nampak sebagai berikut :
Piutang Dagang
1/1/2005 Saldo Rp.
2.000.000,00
|
1/5/2005 Rp. 50.000,00
|
Cadangan Kerugian Piutang
1/5/2005 Rp. 50.000,00
|
1/1/2000 Rp.
100.000,00
|
Penghapusan piutang akan mengurangi rekening piutang dagang maupun
rekening cadangan kerugian piutang, tetapi nilai tunai yang dapat
direalisasikan dari piutang tetap seperti sebagai berikut :
sebelum penghapusan setelah penghapusan
Piutang Dagang Rp. 2.000.000,00 Rp.1.950.000,00
Cadangan
Kerugian Piutang (Rp. 100.000,00) (Rp. 50.000,00)


Penerimaan Kembali Piutang Yang Telah Dihapus
Bila terjadi
penerimaan kembali piutang yang telah dihapus, maka perusahaan harus membuat
dua jurnal yaitu :
1.
Ayat jurnal untuk mencatat balik
piutang yang telah dihapus sehingga tercatat kembali dalam pembukuan sebagai
piutang.
2.
Jurnal untuk mencatat penerimaan
kas dari piutang yang telah dihapus.
Contoh :
Jika PT. Taurus membayar kewajibannya kepada PT. Sinar
Abadi pada tanggal 1 juli (rekening piutang kepada PT. Taurus telah dihapus
dalam pembukuan PT. Sinar Abadi), maka jurnal yang dibuat PT. Sinar Abadi
sebagai berikut :
Juli 1 Piutang
Dagang ........ Rp. 50.000,00
Cadangan
Kerugian Piutang ..............Rp.
50.000,00
(untuk mencatat balik
piutang pada PT. Taurus yang telah dihapus)
Jumlah
kerugian yang diderita, dan piutang akan dilaporkan dalam neraca sebesar jumlah
brutonya. Dan pelaporan biaya (kerugian) tidak pada periode yang sama dengan
periode penjualannya.
Alasan
tersebut mendasari bahwa metode penghapusan langsung tidak diakui dalam
pelaporan keuangan.
CONTOH KASUS
Dalam buku besar PT. GUNUNG SELATAN per 31 Desember 2004, akun piutang
dagang menunjukan saldo Rp. 152.500.000,00 dan akun penyisihan kerugian piutang
kredit sebesar Rp. 1.250.000,00. Menurut catatan saldo piutang dagang tersebut
terdiri atas :
Piutang yang telah
lewat jatuh tempo berjumlah Rp.
57.500.000,00
Daftar piutang yang
telah lewat tanggal jatuh tempo, sebagai berikut :
No.
|
Nama Debitur
|
Jumlah
|
Tanggal Jatuh Tempo
|
1.
|
Afrina & Co
|
Rp. 8.000.000,00
|
10 November 2004
|
2.
|
Toko MAWAR
|
Rp. 6.000.000,00
|
15 Desember 2004
|
3.
|
UD. SETIA JAYA
|
Rp. 7.500.000,00
|
5 Oktober 2004
|
4.
|
PD. MERCURI
|
Rp. 12.000.000,00
|
10 Desember 2004
|
5.
|
Toko PURNAMA
|
Rp. 4.000.000,00
|
4 September 2004
|
6.
|
PD. ANEKA
|
Rp. 5.000.000,00
|
25 Oktober 2004
|
7.
|
Toko SAHABAT
|
Rp. 6.000.000,00
|
5 Desember 2004
|
8.
|
Toko PURBASARI
|
Rp. 9.000.000,00
|
9 Desember 2004
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
Rp. 57.500.000,00
|
|
Umur Piutang
|
% keugian
|
Lewat jatuh tempo 1-30 hari
|
5%
|
Lewat jatuh tempo 31-60 hari
|
10%
|
Lewat jatuh tempo 61-90 hari
|
20%
|
Lewat jatuh tempo
91-180 hari
|
30%
|
Diminta :
1. Buatlah analisis
piutang !
2. Buatlah jurnal
penyesuaian yang diperlukan tanggal 31 Desember 2004 !
Jawab :
PT.
GUNUNG SELATAN
DAFTAR
UMUR PIUTANG
31
Desember 2004
No. Rek
|
Nama Debitur
|
Jumlah Piutang
|
Tgl Jatuh Tempo
|
Menunggak
|
|||
1-30 hari
|
31-60 hari
|
61-90 hari
|
91-180 hari
|
||||
1.
|
Afrina & Co
|
Rp. 8.000.000,00
|
10 November 2004
|
|
Rp. 8.000.000,00
|
|
|
2.
|
Toko MAWAR
|
Rp. 6.000.000,00
|
15 Desember 2004
|
Rp. 6.000.000,00
|
|
|
|
3.
|
UD. SETIA JAYA
|
Rp. 7.500.000,00
|
5 Oktober 2004
|
|
|
Rp. 7.500.000,00
|
|
4.
|
PD. MERCURI
|
Rp. 12.000.000,00
|
10 Desember 2004
|
Rp. 12.000.000,00
|
|
|
|
5.
|
Toko PURNAMA
|
Rp. 4.000.000,00
|
4 September 2004
|
|
|
|
Rp. 4.000.000,00
|
6.
|
PD. ANEKA
|
Rp. 5.000.000,00
|
25 Oktober 2004
|
|
|
Rp. 5.000.000,00
|
|
7.
|
Toko SAHABAT
|
Rp. 6.000.000,00
|
5 Desember 2004
|
Rp. 6.000.000,00
|
|
|
|
8.
|
Toko PURBASARI
|
Rp. 9.000.000,00
|
9 Desember 2004
|
Rp. 9.000.000,00
|
|
|
|
|
Rp. 57.500.000,00
|
|
Rp. 33.000.000,00
|
Rp. 8.000.000,00
|
Rp. 12.500.00,00
|
Rp. 4.000.000,00
|
Umur Piutang
|
% Kerugian
|
Jml Piutang
|
Kerugian Piutang
|
|
1-30 hari
|
5%
|
Rp.
33.000.000,00
|
Rp. 1.650.000,00
|
|
31-60 hari
|
10%
|
Rp.
8.000.000,00
|
Rp. 800.000,00
|
|
61-90 hari
|
20%
|
Rp.
12.500.00,00
|
Rp. 2.500.000,00
|
|
91-180 hari
|
30%
|
Rp.
4.000.000,00
|
Rp. 1.200.000,00
|
|
Rp. 57.500.000,00
|
Rp.6.150.000,00
|
Jurnal Penyesuaian :
Beban Kerugian
Piutang Rp.6.150.000,00
Cadangan
Kerugian Piutang Rp.6.150.000,00
Kenapa jumlah piutang dan kerugian berbeda jumlahnya?
BalasHapus